Hari ini, dadakan suami ngajak jalan-jalan ke Kopeng. Aku iyakan aja, dong, daripada bengong di rumah. Hehe.
Berbekal motor, kami menuju kawasan wisata di lereng Gunung Merbabu itu. Lewat jalan raya yang kalo wiken begini pasti padat.
Nah, sampai di Kopeng, suami nanya, "Kamu pengin ke objek wisata mana?"
Akunya malah bingung. Karena udah tau tarif rata-rata objek wisata di sana, aku bilang, "Nggak usah masuk, uangnya buat makan aja. Diajak motoran gini aja aku udah seneng."
Duh, ngiritnya aku ....
Karena dari rumah emang rencana setelah dari Kopeng mau ke Muncul, jadi aku usul ke suami buat langsung ke pemandian air dingin itu aja. Yang tau treknya pasti geleng-geleng, nih, barusan naik udah langsung turun. 😝
titik pertama diambil pas di Kopeng, cuma skrinsutnya pas udah di tengah-tengah 😂 |
Nah, di sinilah petualangan kami dimulai. Akibat jalur alternatif yang dibuat GMaps, aku minta suami mengikuti trek tercepat itu.
Beda dari perjalanan naik ke Kopeng, jalanan menuju Muncul yang kami pilih ini justru melewati perkampungan. Setelah lewat Desa Ngrawan, kami masuk ke Desa Gedong. Jalur ini adalah jalan alternatif Kopeng - Banyubiru.
Jalanan relatif baik, udah beraspal dan betonisasi. Tapi cukup sempit. Kayaknya cuma cukup buat papasan satu motor. Jadi nggak recommended buat mobil, ya.
Lagipula, jalannya landai. Ada beberapa titik yang cukup curam, meski pemandangan di sekitar sangat bagus. Udaranya sejuk banget, khas pegunungan. Tapi semakin ke bawah, suhunya mulai memanas.
Bener-bener seperti jalan milik kami. Sepi. Meski beberapa kali bertemu penduduk setempat, tapi itu bisa diitung.
So far, aku cukup senang melewati jalan ini. Sawah dan hutan menjadi pemandangan yang bisa jadi healing tersendiri. Nggak perlu buru-buru dan kebut-kebutan karena berpacu dengan kendaraan lain.
Tidak ada komentar:
Terima kasih udah mampir ke blogku, ya. Semoga bermanfaat dan menginspirasi. Aku tunggu kritik dan sarannya. :)