Curug Lawe Kalisidi Kabupaten Semarang

curug lawe


Destinasi wisata yang sering aku kunjungi adalah air terjun atau yang lebih sering disebut dengan curug. Nah, salah satu curug yang paling berkesan buatku adalah Curug Lawe yang berada di Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.

Gimana nggak berkesan, coba? Kunjungan pertama, aku bisa trekking bareng Kinar ketika gadis kecilku itu masih berumur 17 bulan. Tentunya aku merasa bangga bisa gendong Kinar yang beratnya 11 kilogram itu sampe puncak Curug Lawe.

Mau tahu keseruanku trekking bareng Kinar yang berulang kali berhenti karena harus benerin gendongan yang sering melorot?

Tiket Masuk

Tiket masuk ke curug ini tergolong murah, hanya 10 ribu per orang. Tapi dengan tarif itu, kita sudah bisa trekking ke dua curug yang berada dalam satu kawasan. Curug Lawe berada di sisi kanan, sedangkan di sisi kiri ada Curug Benowo. Kedua curug ini sering disingkat dengan nama CLBK. Bukan Cinta Lama Bersemi Kembali, ya, tapi Curug Lawe dan Benowo Kalisidi.

Jam Operasional

Curug Lawe dan Benowo Kalisidi dibuka setiap hari mulai pukul 08.00-14.00 untuk umum. Saat weekend dan hari libur, bakal ramai dipadati pengunjung. Tapi, wisata alam ini sebaiknya nggak dikunjungi ketika musim hujan karena jalur yang berbahaya, sempit, dan bersisian langsung dengan jurang.

Jalur Treking

Jalur menuju curug memang sangat menantang dan melelahkan. Dari pintu masuk, kita hanya dapat melewati satu jalur setapak di pinggiran parit yang bersisian langsung dengan jurang. Lebar jalur setapak ini sekitar 40 senti dan hanya bisa dilalui satu orang. Jadi, harus ngalah dulu kalau kebetulan papasan sama orang lain yang hendak pulang karena itu jalur satu-satunya.

Suara alam akan menghibur pengunjung selama perjalanan. Perpaduan antara hutan yang tenang dan masih alami, suara berbagai serangga, juga gemericik air di parit yang merupakan saluran irigasi buatan dari Gunung Ungaran.

Jembatan Romantis

Salah satu spot yang menjadi ciri khas dari destinasi wisata ini adalah Jembatan Romantis yang bercat merah. Jembatan ini berada di atas sungai dan saluran irigasi yang kedalamannya sekitar 20 meter. Panorama di sekitar jembatan ini memang menarik, jadi nggak salah kalau banyak yang mengabadikan momen ketika berada di sini. Jembatan ini akan dilalui pengunjung sepanjang trekking karena juga merupakan satu-satunya jalur.


jembatan romantis


Bendung Sidomble

Setelah melalui parit saluran irigasi dan Jembatan Romantis, pengunjung akan sampai di Bendung Sidomble yang dibangun tahun 1975. Bendungan biru ini jadi tempat istirahat pertamaku benerin gendongan. Suasana tenang dengan spot bendungan menjadi daya tarik tersendiri ketika aku memutuskan untuk beristirahat.


bendungan sidomble


Jepit-derman

Dari bendungan, jalur trekking mulai mendaki dan masuk hutan lebat. Nggak tanggung-tanggung, puluhan anak tangga dari batu siap menantang pengunjung. Lelah? Ada pos peristirahatan sekitar 100 meter sebelum pertigaan antara jalur ke Curug Lawe dan Curug Benowo.

Ada spot menarik di sini. Namanya Jepit-derman. Kita bisa ninggalin sandal atau sepatu buat bukti kalau pernah ke sini. Jadi yang pingin nitipin sandal atau sepatu di Jepit-derman, jangan lupa bawa cadangannya, ya.


jepitderman


Di pos peristirahatan ini, kesempatanku benerin gendongan lagi setelah perjalanan yang menanjak. Ternyata ada petugasnya, lho. Mereka sempat minta fotoku buat bukti kalau emak-emak beranak juga kuat menaklukan tantangan jalur treking. Hehe ….

Panorama di Curug Lawe

Setelah melewati undakan yang nyaris bersudut 45 derajat, akhirnya aku dan Kinar sampai juga di Curug Lawe yang lerengnya berbentuk setengah lingkaran dan tinggi mencapai sekitar 30 meter.

Batu-batu besar menyambut kami. Jernihnya air curug yang tempias terbawa angin, bikin udara jadi lebih sejuk. Debit airnya cukup tinggi, jadi curugnya kelihatan deras banget.


curug lawe


Aku nggak berani terlalu dekat. Menikmati panoramanya dari warung yang tak berpenghuni. Maklum, saat aku ke sini pas hari kerja dan sudah masuk musim penghujan.

Curug Lawe ini ternyata punya kisah, lho. Dari yang aku baca kenapa dinamai Lawe karena airnya yang jernih dan seperti benang putih kalau dilihat dari jarak dekat.

Fasilitas Curug Lawe

Ada beberapa fasilitas yang disediakan di lokasi wisata alam ini. Seperti area parkir, musala, toilet, dan kios makanan yang ada di dekat pintu masuk. Semuanya bersih. Bahkan dari sini pun, panoramanya udah sangat memukau. Kita bisa melihat Kota Semarang, lho.

Lokasi Curug Lawe

Curug ini berada dalam kawasan wisata Gunung Ungaran, tepatnya di Desa Kalisidi. Ada tiga alternatif rute yang bisa ditempuh untuk sampai ke Curug Lawe.

Kalau dari Semarang, kita bisa lewat Universitas Negeri Semarang (UNNES) ke arah Gunungpati. Dari Ungaran bisa lewat Mapagan. Terus kalau dari Kendal, bisa ambil jalur ke Mijen, terus ke arah Gunungpati.

Setelah sampai di pertigaan arah Desa Sumurgunung (dekat Kecamatan Gunungpati) ambil jalan mengikuti petunjuk arah menuju curug. Nggak ada angkutan umum menuju objek wisata ini, ya. Jadi, persiapkan kendaraan pribadi sebaik mungkin karena jalannya menanjak.


maps


Perlu diketahui, jarak rumahku dengan Curug Lawe ini sangat dekat. Hanya sekitar 9 kilometer yang bisa ditempuh dalam waktu 20 menit. Terus, perjalanan naik dari pintu masuk menuju Curug Lawe, aku membutuhkan waktu sekitar 1 jam—itu udah termasuk istirahat, ya. Sementara buat perjalanan balik dari curug menuju parkir, hanya sekitar 40 menit, itu juga udah termasuk ngobrol-ngobrol sama petugas di pos peristirahatan.

Kata petugasnya, Curug Benowo lebih dekat kalo dari pos peristirahatan. Ketinggian curugnya memang lebih rendah dari Curug Lawe. Di kawasan Curug Benowo ini malah bisa buat kemping. Sebenarnya tertarik juga, tapi kondisi fisik udah capek banget, nggak ada yang gantiin buat gendong Kinar.

Nah, gimana, nih, menurut teman-teman? Udah ada yang pernah ke Curug Lawe dan Benowo Kalisidi ini belum? Kalau belum, semoga ceritaku ini bisa jadi referensi destinasi alam kalian, ya. Yang udah pernah, boleh juga sharing ceritanya di kolom komentar. Salam penjelajah!
Curug Lawe Kalisidi Kabupaten Semarang Curug Lawe Kalisidi Kabupaten Semarang Reviewed by Dini Verita on Sabtu, Desember 04, 2021 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Terima kasih udah mampir ke blogku, ya. Semoga bermanfaat dan menginspirasi. Aku tunggu kritik dan sarannya. :)

Diberdayakan oleh Blogger.