Pendakian Pertama ke Gunung Andong Kabupaten Magelang

Hai, Temans, mau ke mana wiken kali ini? Aku mau berbagi cerita, nih, tentang pendakianku pekan kemarin.

Jadi sebelumnya, aku tuh bikin status WA pengin tektok ke Gunung Andong. Hem, btw, ada yang belum tau apa itu tektok? Tektok itu istilah buat yang naik turun gunung dalam satu hari, nggak ngecamp.

Puncak Andong


Dua hari aku uring-uringan, kek males gitu. Mau ngapa-ngapain pokoknya males, penginnya tidur aja. Nah, suamiku kan baca statusku itu. Doi nanya, aku pengin jalan-jalan ke mana? Ya, aku jawab pengin treking. 

Awalnya doi kayak mikir. Pernah kami hiking ke Air Terjun Semirang aja, doi kerepotan gendong Kinar. Apalagi ini aku minta treking. Kebayang gimana repotnya, 'kan?

Nggak sengaja, aku buka hapenya. Ternyata doi cari-cari info tentang Gunung Andong. Nggak nyangka, doi langsung ngajakin buat ngecamp di sana!

Seneng sih. Tapi permasalahan kedua muncul. Kami kan nggak punya perlengkapan kemping.

Kali ini, aku yang cari info. Berdasarkan nomer WA yang ada di akun IG-nya Gunung Andong, aku dapetin info kalo di sana nyewain perlengkapan kemping, komplet!

Fix, setelah mantap, kami memutuskan langsung prepare dan meluncur ke Gunung Andong Magelang via Base Camp Sawit. 

Perjalanan Menuju Gunung Andong

Kami naik motor dari rumah. Perjalanan hanya butuh waktu sekitar 1 jam. Kami lewat jalur lingkar Salatiga dan berbelok ke arah Kopeng. Temans bisa cari di Google Maps, kok.

Setelah nyampe base camp, kami menuju registrasi. Di sana, kita harus nulis nama, alamat, nomer telepon, sama jadwal turun. Untuk tiket masuknya 20 ribu per orang. Anak kecil free, tapi lupa nanya batasannya sampai umur berapa. Sementara tarif parkir 5 ribu. 

Di tempat registrasi itu juga, kami meminjam perlengkapan kemping. Harga per satuannya standar, tinggal order sesuai kebutuhan kita aja.


Harga sewa perlengkapan kemping


Nah, karena kami bertiga, aku butuh 1 tenda, 3 matras, 2 sleeping bag, dan tentunya 1 carrier 70L buat angkut perlengkapan itu. Bisa dihitung sewanya semalam, ya. Hehe.

Rute Gunung Andong

Setelah siap, kami memulai pendakian. Waktu base camp menunjukkan jam 17.16. Sesuai instruksi, kami lewat Jalur Lama karena mau mampir sholat Maghrib di Pos 2. 

Perlu diketahui, Gunung Andong punya 2 jalur, Jalur Lama sama Jalur Baru. Nggak usah khawatir, pas di registrasi tadi bakal dapat kopi rutenya, kok.


Rute Gunung Andong Magelang


Meski trek di Jalur Lama lebih menanjak, tapi jalur ini lebih cepat dan ada warung di Pos 2. Sementara, Jalur Baru lebih landai, tapi juga lebih panjang yang tentunya akan lebih lama. Lagi pula, jika kondisi cuaca sedang nggak bersahabat, Jalur Baru ini akan lebih licin. Meski ada pos, tapi nggak ada warung buat istirahat.

Kebetulan, saat kami naik, kondisi lagi gerimis. Jadi, kayaknya pas banget kalo kami memilih Jalur Lama.

Jam 18.10, kami tiba di Pos 2. Suami meminta izin sama pemilik warung buat numpang sholat Maghrib, sedangkan aku sama Kinar istirahat. Harga makanan dan minuman di Pos 2 ini tergolong wajar.

Kami lanjut treking sekitar jam 18.25. Alhamdulillah, kami sering ketemu pendaki lain yang mau naik juga. Rata-rata sih anak muda. Maklum, karena faktor umur dan bawa anak kecil, kami sering diselip. Hehe.

Kinar udah mau nyerah. Terpaksa, kami berkali-kali berhenti. Nggak mungkin juga buat nggendong. Aku sama suami udah punya bawaan. Doi bawa perlengkapan kemping, sedangkan aku bawa logistik.

Untungnya, kondisi cuma gerimis, nggak hujan deras. Meski bawa jas hujan plastik, tapi kami nggak mau pake. Gerah!

Pas di titik temu Jalur Lama sama Jalur Baru, kami banyak bertemu pendaki lain yang lagi istirahat. Kalo diliat dari maps, sebentar lagi udah nyampe puncak.

Puncak Andong

Akhirnya, kami nyampe juga di Puncak Andong di ketinggian 1726 MDPL. Suamiku segera nyari tempat. Karena belum pernah, kami dibantu pendaki lain buat ndiriin tenda. Pengalaman yang luar biasa, karena selama ngecamp waktu STM dulu, aku tinggal masuk tenda. Manja.

Aku sama Kinar istirahat di tenda, sedangkan suami nyari tempat buat sholat Isya. Ternyata, nggak ada tempat khusus buat sholat, Temans. Lagi-lagi, doi harus numpang di warung. Untuk airnya, harus beli di toilet bawah dekat makam seharga 5 ribu per botol 1,5 liter. Jadi, yang mau pup, siapkan beberapa lembar 5 ribuan, ya.

Di Puncak Andong ini ada Warung Tenda Biru. Harganya juga masih relatif standar kok. Kalo nggak mau ya silakan turun. Kalo aku sih udah bawa logistik buat makan malam sama camilan.

Jam 22.00, suhu di sini cukup dingin. Kinar udah pules di sleeping bag. Keliatan nyaman banget, sampe boboknya anteng.

Karena akhir pekan, Puncak Andong rame banget. Aku sama suami sampe nggak nyenyak tidurnya. Sekeliling tenda terdengar rame. Pendaki-pendaki yang lewat, juga yang ngobrol sampe pagi.

Jam 5 pagi, aku keluar tenda. Masyaallah, setelah sekian lama nggak muncak, pemandangan sunrise di sini sangat luar biasa. Barisan puncak gunung-gunung tampak kayak siluet.

Ada 7 gunung yang bisa aku liat: Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, Gunung Merapi, Gunung Ungaran, Gunung Sumbing, Gunung Sindoro, sama Gunung Prau. Kalo ada lagi, mungkin aku yang kurang paham.

Tenda warna-warni juga tampak memenuhi Puncak Andong ini. Full!

Nggak mau nyia-nyiain suasana, kami berjalan-jalan hingga menyeberang ke Puncak Alap-alap.

Lembah antara Puncak Andong sama Puncak Alap-alap


Puncak Alap-alap

Nah, Gunung Andong ini punya 2 puncak. Selain Puncak Andong, ada juga Puncak Alap-alap.

Antara kedua puncak itu, Temans harus melewati lembah yang lebarnya hanya cukup buat 2 orang. Sementara, di sisi kanan kirinya adalah jurang. 

Awal liat sih bikin merinding. Takut. Tapi begitu dijalani, ternyata seru. Kinar aja berani.

Puncak Alap-alap ini lebih sempit dibanding Puncak Andong. Meski begitu, banyak juga yang ngecamp di sini. 


Puncak Alap-alap


Tapi (menurut aku), pemandangan di Puncak Alap-alap ini lebih bagus sudut pandangnya. Susah nggambarin suasananya. Coba kalo Temans ke sini, silakan komen di bawah, ya.

Turun Gunung

Puas menikmati pemandangan dari Gunung Andong, jam 07.25, kami memutuskan turun. Sengaja lewat Jalur Baru karena penasaran. Selain itu, cuaca juga lagi bagus.

Alhamdulillah, kami sampe di base camp jam 08.40-an. Cuma butuh waktu sekitar 1 jam, ya, buat turun. Itu aja karena lewat Jalur Baru. Mungkin kalo lewat Jalur Lama bakal lebih cepet lagi.

Oke, begitu cerita pendakianku ke Gunung Andong, Temans. Semoga bisa jadi referensi buat Temans menghabiskan akhir pekan ini bersama keluarga. Salam Penjelajah! 


Pendakian Pertama ke Gunung Andong Kabupaten Magelang Pendakian Pertama ke Gunung Andong Kabupaten Magelang Reviewed by Dini Verita on Kamis, Oktober 06, 2022 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Terima kasih udah mampir ke blogku, ya. Semoga bermanfaat dan menginspirasi. Aku tunggu kritik dan sarannya. :)

Diberdayakan oleh Blogger.